Rabu, 13 Oktober 2010

Seni ketrampilan ukir logam Cetakan tinggi (emboss)

oleh : gita leviana putri
fotografi : garda rasulika
gambar ukir logam yang sudah jadi

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Seni)

Dengan mencintai seni berarti kita berkreatifitas, dengan berkreatifitas berarti kita berkarya dengan keahlian yang kita miliki. Di era globalisasi ini persaingan di dunia kerja makin sulit, sehingga wajar jika banyak pengangguran.


Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.
2. Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek. (http://jurnal-ekonomi.org/2008/07/23/apa-penyebab-pengangguran-dan-sulitnya-lapangan-kerja-dalam-perekonomian-kapitalis/)

Untuk meningkatkan keterampilan siswa pada 13 oktober 2010, SMAN 9 kedatangan tamu dari Bandung yang sengaja datang untuk mengajarkan ketrampilan ukir logam.
Ketrampilan ini dianggap mudah untuk dipelajari, kebetulan saat itu XII ips 2 sedang ada pelajaran kesenian, jadi di ruang seni kami di ajarkan untuk membuat ukiran dari perak tipis dengan berbagai ukiran kaligrafi dan gambar hewan.
Mambuatnya mudah, karena bahannya satu paket dapat di beli seharga Rp.8.000,- bahan yang didapat antara lain sketsa gambar, perak tipis (plat), dan gabus sebagai alas. Cara pembuatannya mudah cukup dengan menggunakan pena bekas, dengan Tekan gambar/jiplak gambar yang sudah disediakan dengan pena, dengan di alasi gabus. Jika sudah kelihatan bekasnya, ulangi tekan dari bawah plat dengan benda tumpul (dapat menggunakan ujung pena), untuk memperindah ditambah list dan bintik-bintik, agar tidak rusak usahakan pena sudah tidak ada tintanya lagi, dan pelan-pelan.
Agar lebih indah dapat di tambah kan bingkai.
Mengapa kita di ajarkan untuk membuat ini karena dapat menjadi lahan pendapatan di tengah persaingan dunia usaha, dengan membuat sendiri anda telah mendapat keuntungan yang besar, karna di pasaran ukiran seperti ini harganya mencapai Rp.100.000, sedangkan dengan membuat sendiri kita cukup merogoh kocek Rp.8000 + Rp.20.000 (bingkai) jadi keuntungan yang dapat kita peroleh mencapai Rp.72.000,00/buah. Selain itu pembuatannya pun mudah dan tidak memakan waktu yang lama.




gabus yang digunakan sebagai alas



sketsa gambar yang akan dibentuk



proses pembuatan



hasil sebelum di bingkai



bingkai foto tampak dari belakang

gambar ukir logam yang sudah jadi

2 komentar: