BEM FE UNILA

(FE-Unila) Selama satu Minggu ini, parkiran ekonomi diramaikan oleh stan-stan yang menjajakan berbagai macam produk, dari makanan hingga aksesoris-aksesoris. Terlihat berbagai macam stan ramai dikunjungi oleh pengunjung yang tertarik dengan apa yang meraka tawarkan. Selain produk makanan dan aksesoris, ada juga stan-stan unik lain yang banyak menarik minat pengunjung, antara lain stan sulap dan stan binatang peliharaan reptil.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara Economic Fair yang dilaksanakan oleh BEM FE Unila (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unila). Untuk Bazar sendiri, dilaksanakan mulai selasa (15-20/11) di pelataran parkir ekonomi.

Menurut Susi Susanti (MJN ’11) selaku penanggung jawab kegiatan mnuturkan, kegiatan ini tidak hanya ajang show up tapi, bajar kali ini untuk menumbuhkan wirausaha yang tidak hanya dalam materi kuliah tapi di implementasikan, “tujuan bazar ini untuk menumbuhkan semangat jiwa wirausaha FE unila dan menjalin silaturahmi serta mempererat kekeluargaan mahasiswa FE Unila,” ungkapnya. Selain itu, Susi juga berharap agar acara ini bisa sukses dan tujuan kegiatan ini dapat tercapai. (Dimas/Pilar)

Sehat dengan Jalan Sehat


Jum’at (18/11) Fakultas Ekonomi terlihat ramai walau masih pukul 06.30 pagi. Kurang lebih 100 orang berkumpul untuk mengikuti kegiatan jalan sehat yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lampung (BEM FE Unila) yang juga merupakan rangkaian acara dari Economic Fair yang tengah berlangsung dari 1 November 2011 kemarin.
Kegiatan jalan sehat dimulai pukul 07.00 bersamaan dengan dibukanya oleh Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E.,M.Si. selaku Dekan FE Unila. Peserta yang ikut masing-masing mempunyai peluang mendapatkan hadiah, dan hadiah pun lebih banyak dari tahun sebelumnya, dan dikhususkan untuk mahasiswa FE Unila dan jajaran Dekanat serta para karyawan. Rute yang ditempuh juga tidak terlalu sulit yaitu dimulai dari Fakultas Ekonomi – GSG (Gedung Serba Guna) – Fakultas Pertanian – Bunderan Unila – BNI – Perumahan – Kampung Baru – Fakultas Hukum – dan kembali ke FE.
Pembagian doorprize pun sangat dinanti peserta karena hadiah yang ditawarkan sangat menarik, mulai dari mouse pad, kaos, kompor, dispenser, camera digital, uang tunai, dan televisi.
Salah satu yang membedakan jalan sehat tahun ini dengan tahun kemarin adalah adanya lomba membuat seruit. Peserta dibagi menjadi tim dan membawa seruit dari rumah, namun sambal harus dibuat di tempat lomba. Penilaian berdasarkan cara membuat, rasa, dan penampilannya. Juri yang menilai berasal dari presidium BEM FE Unila dan diambil 3 pemenang.
Azvareza Tiarani (Akt ‘11), salah satu peserta mengaku senang dengan adanya kegiatan jalan sehat ini,”Sangat mengesankan acara seperti ini, perlu diadakan terus agar terjaga jalinan tali silahturahmi antar keluarga FE,” ucap Azvar.(dania/pilar)


Lomba Seruit FE Unila Guna Lestarikan Budaya Lampung


(FE-Unila): Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) Universitas Lampung (Unila) menggelar perlombaan unik, yakni nyeruit bagi para karyawan dan dosen. Perlombaan yang dilakukan untuk pertama kalinya itu diikuti oleh 15 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang anggota. Kegiatan ini berlangsung di pelataran parkir kampus setempat, Jumat (18/11).
“Kampus tidak hanya berperan sebagai lembaga akademis tetapi juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarkian kekayaan budaya lokal,” ujar Prof. Satria Bangsawan, Dekan FE Unila. Dalam perlombaan ini jelas Satria, setiap kelompok diwajibkan membuat 20 piring racikan seruit masing-masing kelompok dengan bahan seruit yang dibawa dan diolah oleh masing-masing kelompok diareal perlombaan.
Setelah setiap kelompok menyelesaikan tugasnya maka dilakukan makan bersama antar dosen dan mahasiswa. Setelah itu beberapa orang mahasiswa ditunjuk sebagai tim yang akan memberikan penilaian. “Berdasarkan hasil penilaian mahasiswa maka diputuskan kelompok dari Jurusan Ekonomi Pembangunan menjadi juara pertama disusul dengan tim dari bidang umum dan perlengkapan yang meraih juara kedua, serta bagian kemahasiswaan yang meraih juara ke tiga,” kata dia.
Satria mengatakan, salah satu kuliner Lampung yang khas adalah Seruit. Seruit merupakan makanan yang terdiri dari ikan bakar atau goreng beserta lalapannya yang kemudian dicampur dengan sambal terasi, tempoyak atau mangga.
Tempoyak adalah makanan yang merupakan hasil fermentasi dari buah durian. Seruit akan terasa lebih nikmat, jika disantap bersama dengan nasi, ikan pindang kuning, dan serbat. Serbat adalah jus minuman yang terbuat dari buah mangga dan kiwi.
Aktivitas makan Seruit disebut juga dengan istilah nyeruit, yang berarti kegiatan makan yang dilakukan bersama-sama. Oleh karena itu, "untuk menikmati hidangan Seruit, akan terasa lebih nikmat jika dilakukan secara bersama, apalagi bersama dengan anggota keluarga lainnya,” kata dia. Bagi masyarakat Lampung, Seruit bukan hanya sekedar makanan, namun juga merupakan bagian tradisi dan kebudayaan Lampung karena makanan ini melambangkan kebersamaan diantara anggota keluarga masyarakat Lampung.
Rasa Seruit yang pedas, asem dan manis, akan membuat anda tak akan berhenti untuk terus mencicipi makanan ini hingga habis. Tentu anda yang tertarik untuk mencicipi Seruit, namun jenis makanan ini cukup sulit di temukan di rumah- rumah makan di Lampung karena Seruit lebih dikenal sebagai hidangan rumahan.
Membuat Seruit bukanlah hal yang sulit, anda perlu menyiapkan ikan patin, mas, baung atau jenis ikan lainnya yang telah digoreng atau dibakar. Kemudian sambal terasi, terong panggang, isi timun, tempoyak, garam, air secukupnya, lalapan rebus dan lalapan mentah.
Lalapan rebus terdiri dari daun singkong, daun papaya, kangkung atau bayam yang telah direbus. Sedangkan lalapan mentah terdiri dari timun, daun jambu mete muda, kacang panjang, wortel dan daun kemangi. Kemudian campur semua bahan dalam satu wadah, lalu aduk hingga rata dan anda bisa langsung menikmati Seruit. (Unila.ac.id)

Sukses! Fun bike dan Festival Akustik Economic Fair II FE Unila

Kegiatan dari rangkaian acara Economic Fair FE Unila (Fakultas Ekonomi Universitas Lampung) yakni Funbike dan Festival Akustik menjulang sukses. Acara yang dilaksanakan dua hari Sabtu dan Minggu (19-20/11) ini sangat diminati kalangan anak muda. Akustik dan funbike memang salah satu kegiatan yang banyak penggemarnya.
Funbike yang diselenggarakan pada Minggu pagi diikuti kurang lebih 250 sepeda dari semua umur dan komunitas sepeda di Bandar Lampung. Start mulai dari FE sendiri menuju ke PKOR way halim dan finish kembali ke FE lagi. Menurut salah satu peserta funbike, Ivan Cindy Putra mengatakan,” Acaranya seru semoga tahun depan bisa lebih seru, Rute juga lebih jauh lagi saja biar makin seru dan rame,” ujar siswa dari SMK Trisakti yang juga anggota komunitas sepeda Back To School SMAN1 Bandar Lampung ini.
Lain halnya dengan funbike, acara festival akustik diselenggarakan selama dua hari kemarin. Khusus pada hari sabtu peserta hanya kalangan mahasiswa dan Minggu untuk anak sekolah. Panggung yang disediakan berada di tengah-tengah bazar sehingga menambah suasana ramai. Pemenang hanya diambil 3 band yakni , juara satu Kepri Band , juara dua Tonang Band, dan juara tiga Goozen Band.
Peserta mengaku tidak menyesal mengikuti acara funbike dan akustik yang diadakan BEM FE Unila ini. Selain hadiahnya yang menarik seperti uang tunai, dispenser, kompor gas, sepeda, voucher, dan hadiah utama yaitu printer seharga 2,5 juta yang dimenangkan salah satu peserta yakni, Fijar Salasa, antusiasme terhadap acara seperti ini memang sangat besar, “Acaranya bagus kami sangat antusias ikut acara ini kalau bisa tahun depan acaranya lebih besar dan publikasi juga lebih luas,” ujar Fijar. (Dania/Pilar)


BEM FE Unila kembali kedesa

Oleh : Gita Leviana Putri (Birgadir Muda BEM FE UNILA)


BEM FE Universitas Lampung kembali menunjukan bahwa mereka tidak hanya sebuah organisasi yang dapat membuat acara seperti festival musik, setelah beberapa waktu lalu mereka menggelar acara penghijauan untuk menghijaukan kampus tercinta Universitas Lampung bersama PTPN VII (Persero) kini BEM FE Unila yang saat ini di pimpin oleh gubernur BEM FE Fajrin Satria Dwi Kusuma menggelar acara desa binaan. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 16-18 desember 2011 bertempat di dusun 7 desa lumbi rejo kecamatan negeri katon pesawaran. Acara ini di buka tanggal 16 Desember oleh kepada desa lumbi rejo dihadiri oleh semua kelapa dusun dan warga khususnya desa lumbi rejo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa tentang kehidupan di desa, dan sebagai wadah implementasi ilmu mahasiswa. Kedatangan mahasiswa BEM FE Unila disambut sangat baik oleh warga desa lumbi rejo “kami sangat senang dengan kedatangan adik-adik dari BEM FE Unila ini, yang menyempatkan waktunya untuk dapat berbagi ilmu dengan warga desa” tutur pak bayan kadus 7 desa lumbirejo.
Kegiatan ini juga untuk mempererat tali silaturahmi antara BEM Universitas Lampung dengan Masyarakat desa lumbi rejo, “tahun sebelumnya memang telah dilaksanakan desa binaan di dusun 6 dan sekarang di dusun 7, insya allah di bulan maret nanti kami akan kembali menggelar desa binaan di dusun lainnya” tutur gubernur BEM FE Unila.
Rangkaian kegiatan desa binaan ini antara lain rumah cerdas, taman baca, penyuluhan UMKM, kunjungan UMKM, BBQ, lomba-lomba, bhakti sosial serta penanaman 2000 pohon didesa lumbi rejo. Acara ini terselenggara atas kerja sama BEM FE Univeristas Lampung dengan PTPN VII (Persero). Acara ditutup tanggal 18 desember 2011 dengan baksi sosial dan pembagian hadiah lomba-lomba dan bersalaman dengan warga. Acara ini juga memberikan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa karena mereka dapat langsung merasakan kehidupan masyarakat yang dibangku kuliah hanya sekedar teori.

4 komentar:

  1. wah,, izin copy paste kewirausahaan hmj manajemen ya dek,,,,,by ka jarwo

    BalasHapus
  2. ada tp belum semua di saya, cuma beberapa aja foto yang ada di saya kalo akustik :)

    BalasHapus