Kamis, 31 Maret 2016

Kesadaran

kesadaran itu terkadang muncul tanpa diduga, bahkan kita tidak pernah menyangka akan disadarkan oleh sesuatu, baik itu kejadian atau buah jadi perenungan. Tanpa disadari, karena rasa bahagia yang besar kadang justru kita lupa menanyakan apakah seseorang yang membahagiakan kita tersebut juga bahagia bersama kita. Ingin selalu dibahagiakan, dan merasa terluka sendiri jika kebahagiaan itu terenggut oleh keputusan.

Rabu, 30 Maret 2016

Akhirnya kejadian

Meskipun peristiwanya sudah lewat dua minggu, tapi enggak ada salahnya tulisannya di post malam ini mumpung lagi senggang....Baiklah, kita mulai yaa ceritanya....
Kita harus liburan bareng hasil obrolan lewat line sama Aulia... Rencana itu sudah tercetus sejak Januari 2016, dan akhirnya realisasi Maret 2016. Meskipun awalnya ada sedikit tarik ulur dan kecemasan bakalan batal, tapi Alhamdullilah akhirnya rencana kami berdua bisa benar-benar terlaksana, kami berlibur ditengah kesibukan masing-masing..
Liburan kali ini sedikit beda, karena kami udah gak menyandang gelar sebagai Mahasiswa (lagi)... Karena pisah kota, kami gak se intens dulu ketemunya, bahkan mau ketemu meskipun gua sering ke daerah tetap saja sulit. Akhirnya liburan juga....

Kamis, 03 Maret 2016

Komentar saya soal artikel Persahabatan, Jodoh, dan Waktu

Tadi sewaktu perjalanan pulang ke Jakarta, gua menemukan sebuah tulisan dari seorang ahli metafisika dibuku salah satu maskapai penerbangan, bukan menemukan sih yaa tapi sengaja membaca... Gua tertarik sama tulisan yang dia buat dengan judul "Persahabatan, Jodoh dan Waktu"
Bukan kata jodoh yang buat tertarik tapi kata persahabatan dan waktu loh, serius ini -.- 
Gua baca dengan seksama, ahli metafisika itu intinya menuliskan seperti ini dalam artikel tersebut. Bahwa persahabatan itu terjalin atas dasar kesamaan rasa, baik itu emosional, materi, maupun cara pandang. Akibat kesamaan tersebut maka secara alamiah terjadi reaksi kimia yang menyebabkan perasaan cocok, jadi persahabatan bisa dibilang seperti jodoh, tidak bisa dicocok-cocokan karena secara alami terjadi reaksi kimia dalam tubuh yang menghasilkan rasa nyaman atau cocok. Namun, seiring berjalannya waktu setiap orang bisa berubah entah karena lingkungan, tuntutan atau jalan yang dia lewati dalam kehidupannya, dimana hal tersebut membuat reaksi kimia yang terjadi menjadi berubah, dan rasa cocok dalam perasahabatan menjadi berkurang. Ternyata, meskipun orang yang menjalin persahabatan itu berubah sama-sama menjadi lebih baik, tidak berarti reaksi kimia yang terjadi juga baik. Sehingga dari tulisan tersebut, gua menyimpulkan bahwa persahabatan itu ditentukan oleh waktu. Kita hanya bisa menjaganya dengan memanfaatkan berbagai teknologi kala jarak memisahkan, waktu adalah benang merah dari perjalanan persahabatan, untuk itu apakah kita harus mengalah dengan waktu ? Tentu tidak... Doa adalah cara terbaik untuk memeluk sahabat dan orang terkasih dari kejuahan...
Perjalan Lampung-Jakarta Delay, 29 February 2016

Oleh Gita Leviana Putri...

Sahabat....

Setiapkali harus bicarain tentang sahabat, dan harus menafsirkan sahabat... Sungguh aku bingung memilih kosa kata seperti apa yang tepat... Seakan-akan semua seperti bualan belaka jika aku ingin mengungkapkan dengan kata-kata... Apa definisi sahabat sebenarnya....Sungguh, mereka sahabatku terlalu indah untuk diungkap dengan kata, mereka sahabatku terlalu sulit didefinisikan dalam cerita... Setiap bagian cerita dalam hidupku, selalu ada bagian untuk sahabat...partisipasi mereka sangat banyak, jadi aku tidak mampu lagi berkata-kata. Benar saja, aku tidak bisa berkata-kata tentang mereka, jika ada kata sebaik doa... Mungkin akan aku tulis untuk mendefinisikan mereka... Ternyata tidak juga aku temukan, sehingga aku memutuskan untuk mendoakan... Aku berharap, persahabatan kami tidak hanya di duniaa... Tetapi hingga akhirat... Ingin terus bersama mereka... Mereka kadang suka jahat juga, ketika aku bercerita tidak diperdulikan, itu karena mereka tidak ingin membuatku lemah... Mereka ingin aku lebih kuat, dan mereka selalu memberikan jalan agar aku sahabatnya bahagia... Sahabat, semakin hari, semakin kita harus jarang menghabiskan waktu bersama seperti ketika sekolah... Kita harus mengejar mimpi masing-masing, tapi kita masih bisa saling berpegangan tangan dan menguatkan melalui lantunan doa... Terima kasih sahabat, kalian adalah orang yang paling memahami aku selain keluarga... Kita mungkin tidak lahir dari rahim yang sama, tapi kita lahir sama-sama sebagai khalifah di muka bumi... Bertugas sama... Melakukan kebaikan dan mencegah keburukan... Tegurlah aku jika aku salah...diamkan aku ketika terlalu banyak mengeluh... Selalu doakan aku dalam shalat wajibmu... Sahabat, Aku menyayangi kalian, seperti aku menyayangi diriku sendiri...