Kamis, 03 Maret 2016

Komentar saya soal artikel Persahabatan, Jodoh, dan Waktu

Tadi sewaktu perjalanan pulang ke Jakarta, gua menemukan sebuah tulisan dari seorang ahli metafisika dibuku salah satu maskapai penerbangan, bukan menemukan sih yaa tapi sengaja membaca... Gua tertarik sama tulisan yang dia buat dengan judul "Persahabatan, Jodoh dan Waktu"
Bukan kata jodoh yang buat tertarik tapi kata persahabatan dan waktu loh, serius ini -.- 
Gua baca dengan seksama, ahli metafisika itu intinya menuliskan seperti ini dalam artikel tersebut. Bahwa persahabatan itu terjalin atas dasar kesamaan rasa, baik itu emosional, materi, maupun cara pandang. Akibat kesamaan tersebut maka secara alamiah terjadi reaksi kimia yang menyebabkan perasaan cocok, jadi persahabatan bisa dibilang seperti jodoh, tidak bisa dicocok-cocokan karena secara alami terjadi reaksi kimia dalam tubuh yang menghasilkan rasa nyaman atau cocok. Namun, seiring berjalannya waktu setiap orang bisa berubah entah karena lingkungan, tuntutan atau jalan yang dia lewati dalam kehidupannya, dimana hal tersebut membuat reaksi kimia yang terjadi menjadi berubah, dan rasa cocok dalam perasahabatan menjadi berkurang. Ternyata, meskipun orang yang menjalin persahabatan itu berubah sama-sama menjadi lebih baik, tidak berarti reaksi kimia yang terjadi juga baik. Sehingga dari tulisan tersebut, gua menyimpulkan bahwa persahabatan itu ditentukan oleh waktu. Kita hanya bisa menjaganya dengan memanfaatkan berbagai teknologi kala jarak memisahkan, waktu adalah benang merah dari perjalanan persahabatan, untuk itu apakah kita harus mengalah dengan waktu ? Tentu tidak... Doa adalah cara terbaik untuk memeluk sahabat dan orang terkasih dari kejuahan...
Perjalan Lampung-Jakarta Delay, 29 February 2016

Oleh Gita Leviana Putri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar