Sabtu, 15 Juli 2017

Belitung Island, Aku kembali menemukan Potongan Surga

Tahun 2017 menjadi tahun yang cukup membuat hati ini pasang surut... Tekanan, Pengkhianatan, pengingkaran serta perjuangan ada di tahun 2017. Namun ditengah ujian, pasti allah selalu kirimkan bersamanya orang-orang yang akan menguatkan... Entah mengapa, paragraf sok bijak itu yang menjadi pembuka tulisan ini, mungkin agar sejarah ini tercatat dan menjadi pembelajaran dan semangat bagi yang belum dan akan, atau sedang mengalami pasang surut kondisi...
Fokus ke Cerita tentang jelajah singkat Belitung Island... sudah lama keinginan itu ada, tapi waktu terlalu sulit untuk izin dan pergi menuju Pulau yang lokasinya diantara jawa, sumatera dan Kalimantan. Pulau yang semakin tersohor berkat novel dan Film Laskar Pelangi yang digawangi Adrea Hirata. Makin dan makin terkenal karena Pulau ini juga merupakan asal daerah Mantan Gubernur Petahana DKI yang mengehebohkam banyak pihak karena statemen2 tajamnya di berbagai aktivitasNya sebagai Gubernur. Ya intinya seperti itu awal mula aku mulai tau Pulau yang indah jika melihat postingan yang sudah pernah ke Belitung... Singkat cerita, ada sekat waktu dan iseng langsung whatapp teman kantor sebelah ruangan, langsung cek tiket harga murah dan pilih tour, langsung detik itu juga diselesaikan tanpa izin terlebih dahulu dengan atasan masing-masing... jadi setengahnya nekad traveller  J J J
Meskipun sudah pesan tiket dan bayar tour, nasib kami berdua masih tak menentu... apalagi dengan di umumkannya wajib diklat, dan batalnya bos rekan sebelah ruangan ke luar negeri... drama ala telenovela pun di mulai, tapi Tuhan berpihak pada kami, akhirnya kami jadi berangkat ke Pulau Belitung...
Selasa, 11 Juli 2017
Selepas shalat subuh aku sudah dapat sms dari rekan, bahwa dia sudah berangkat menuju bandara. Okey jawabku, artinya aku harus mandi dan segera berangkat, karena jarak rumah dan bandara tidak terlalu jauh, meskipun rekanku sudah berangkat sejam lebih awal, tetaplah aku yang sampai di Bandara. Namun, pesawat yang kami tumpangi delay, dan lebih mengesalkan baru diberitahukan saat akan berangkat, tapi ada hikmahnya juga bisa sempat menjalankan ibadah shalat sunah dhuha... Setelah ibadah, ternyata panggilan boarding dan kamipun takeoff menuju Bandar Udara Tanjung Pandan... Tapi drama kembali terjadi, cuaca yang sering tidak menentu menyebabkan kami harus menunda landing hingga 30 menit diudara. Akhirnya, kamipun sampai jam 12.15 padahal seharusnya kami tiba pukul 10.25. Begitu sampai, kami langsung di jemput oleh Tour Guide kami, dan kami memutuskan untuk makan siang dan shalat terlebih dahulu sebelum tour, maklumlah pesawat yang kami tumpangi, keluar air minumpun tidak.
Sekitar 20 menit dari Bandara, kami tiba di rumah makan Raja Seafood. Pelayan rumah makan dengan sigap melayani, dan kami pun menanyakan makanan khas belitung... pindang, cumi bakar dan sayur cah kangkung menjadi menu pilihan kami siang itu. Rasanya benar-benar tidak mengecewakan, Pindangnya sangat segar, cumi bakarnya pas empuk matang dan tidak amis, pandai sekali mereka mengolahnya... Kemudian kami shalat Dzuhur sekaligus di jamak dengan shalat Ashar. Kami memulai perjalanan kami, awalnya agenda hari pertama menuju Belitung Timur tapi karena delay dan terlampau siang, kami jadi merubah jadwal menjadi city tour dan menjelajah beberapa pantai di Tanjung Pandan... 
Lokasi 1 : Danau Kaolin
Danau Kaolin adalah sebuah danau yang memiliki warna daratan yang putih bersih dan air yang berwarna biru manja. Danau ini bukan berasal dari kawah gunung seperti Danau Kawah Putih Ciwidey sebab danau ini terbentuk dari bekas tempat pertambangan Kaolin yang telah ditinggalkan dan alam menyempurnakan dengan keindahannya. Sedikit pengetahuan tentang Kaolin. Kaolin adalah suatu mineral sebagai bahan industri seperti kosmetik, kertas, makanan, pasta gigi dan Kaolin digemari karena sifatnya yang halus, putih, kuat, halus serta daya hantarlistrik dan daya hantar panas yang rendah.
Take beberapa foto dan menikmati pemandangan, sekitar 20 menit kami di lokasi, sangat panas namun mempesona..
Lokasi 2 : Pantai Tanjung Tinggi (Laskar Pelangi)
Kami menuju Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung Pandang Belitong atau banyak yang kenal sebagai pantai laskar pelangi karena memang disini lokasi shooting film tersebut. Sepanjang perjalanan, kami melewati rumah-rumah penduduk dan ada hal yang menarik perhatian kami... akhirnya kami bertanya kapada guide kami, mengapa kami tidak melihat satupun rumah dengan atap genteng tapi semua menggunakan atas seng, padahal rumahnya bagus-bagus dan kondisi cuaca di belitung begitu panas serta tidak rawan gempa seperti di Sumatera Barat. Ternyata menurut Guide kami, orang-orang disini enggan menggunakan atas genteng karena kalau masih hidup mereka tidak mau tidur dibawah tanah, sehingga bahan atap yang mereka pilih adalah seng bukan genteng (terbuat dari tanah). Akhirnya setelah menempuh perjalanan 20 menit dari danau kaolin, kami tiba di Pantai Tanjung Tinggi... Mulut kami berdecak kagum melihat keindahan bebatuan yang berdiri kokoh begitu banyak di lokasi pantai tersebut.  Kamipun bermain air, karena airnya jernih dan tenang serta berfoto-foto cantik... tanpa terasa, satu jam kami habiskan waktu disana, dan kamipun sepakat untuk mencari satu destinasi lagi untuk menikmati sunset.
Lokasi 3 : Pantai Bukit Parahu
Jaraknya hanya 20 menit dari pantai tanjung tinggi, saat sampai kami menukarkan karcis masuk dengan minuman sambil beristirahat sejenak... memanjakan mata dari kafe, menghadap kaarah kolam renang dan pantai indah... Aku memilih air mineral, sementara rekanku memilih teh hangat... sekitar 30 menit beristirahat, tampak kebanyakan tamu yang bersantai sore ini adalah etnis china buka pribumi, usut boleh usut, memang kafe ini milik salah satu dari mereka... mereka memang kompak, begitu banyak lokasi, mereka memilih lokasi makan dan menginap ditempat milik saudara se etnis... Tanpa tarasa, sunset akan segera muncul... kami menuruni anak tanggal, kurang lebih 400 an anak tangga... akhirnya kami tiba di pantai bukit perahu, benar saja telah berbaris bak brigade militer kapal-kapal perahu nelayan dengan cantiknya... aku terkagum-kagum melihat barisan mereka, meskipun tinggal di Lampung yang notabennya juga dikelilingi pantai luas, tapi belum pernah sebelumnya melihat parahu ditata seindah ini, kalau parkir ya parkir saja... selain parahu, di pantai ini juga terdapat cotage dengan biaya 477 ribu permalam, dan didepannya ada ayunan cantik... kamipun asik bermain ayunan, mencari foto sunset, dan benar-benar menikmati hari pertama kami di belitung... meskipun sunset sore sempurna, kami tidak terlalu kecewa karena setidaknya sore ini, aku tidak dijalan gatot subroto dengan rutinitas kemacetan parah ibu kota... aku bersyukur J
Lokasi ke 4 : Rumah Makan Belitong Tempo Duluk
Meskipun bukan tempat wisata, tapi lokasi ini begitu berkesan... karena selain tempatnya unik, rasa makanan di rumah makan ini, sulit kulupaa... Makanan tradisional khas belitong, pindang lagi, makanan seafood lagi... niatnya tidak mau makan malam, tapi melihat menu masakan dan sepertinya kami lupa kosa kata "diet" saat di pulau belitung... mungkin diet bisa kami lakukan saat kembali ke Jakarta tidak diet saat liburan J Habis menyantap berbagai makanan, kami tidak lupa untuk berfoto menggunakan topi caping "pak tani" dan juga tidak lupa bayar makanan.. Saat membayar makanan di kasir, mata kami fokus pada batu cincin, dan kami pun bertanya... mendengar cerita tentang batu tersebut kami berniat membeli, namun guide kami menyarankan untuk ke toko dekat alun-alun kota karena lebih banyak pilihan, kami pun menuju alun-alun....
Lokasi ke 5 : Alun-Alun kota Tanjung Pandan
Waktu menunjukan sudah pukul 20.15 saat kami tiba di alun-alun, jangan membayangkan seperti di Jakarta karena pukul 20.15 alun-alun hanya terlihat satu dua kendaraan melintas, padahal ini adalah ibu kota Kabupaten Belitung Barat, maklumlah karena penduduknya tidak sampai 200ribu jiwa. Kami pun sampai di lokasi dan segera membeli cincin batu satam... sebenarnya aku tidak terlalu suka batu cincin, tapi nilai history batu cincin yang disebut batu satam hitam ini, membuat aku akhirnya membeli batu langkah ini... Kami pun tidak melewatkan kesempatan berfoto didepan alun-alun kota Tanjung Pandan yang tugu nya pun bernama tugu batu satam... Waktu sudah 21.30, toure guide kami menawarkan untuk ngopi cantik, tapi kami cukup lelah ingin istirahat mengingat besok agenda kami hoping island... akhirnya kami di drop menuju hotel dan janjian akan kembali memulai perjalanan pulul 09.00... 

Rabu, 12 Juli 2017
Persiapan baju untuk hoping island serta atribut foto, sudah kami siapkan tadi malam. Jadi setelah shalat subuh, kami bisa mandi agak santai, dan sarapan... sarapan pagi itu tidak ada pilihan, nasi goreng tapi krupuk ikan begitu menggoda, akhirnya aku makan juga... Ya entah bagaimana, pasti akan naik berat badan jika sarapan pagi penuh lemak, tapi sekali lagi, kosa kata diet tak kami kenal karena liburan... tepat pukul 09.00 kami disusul dan memulai perjalanan ke darmaga untuk hoping island...

Lokasi pertama : Pulau Batu Berlayar
Tujuan pertama kami adalah Pulau Batu Berlayar yang merupakan salah satu pulau yang ada di sekitar Pantai Tanjung Kelayang. Sekilas, kalau kita liat dari kejauhan, pulau ini kayak gundukan pasir yang dipenuhi batu granit.
Pulau Batu Berlayar unik banget karena kita bisa ngeliat pemmemang pemandangan batu-batu granit berukuran besar yang berdiri menjulang ke atas. Batu-batu ini berdiri diatas pulau berpasir putih yang lembut dan dikelilingi birunya air laut yang tenang kayak kolam renang...
Kami Berjalan-jalan mengelilingi Pulau Batu Berlayar sambil berfoto-foto cantik... kami Memasuki celah-celah batu granit di atas pasir menjadi pengalaman yang tidak terlupakan saat berada di sini. Puas dengan foto dan main-main manja di sana, kami melanjutkan perjalanan.
Lokasi kedua : Pulau Lengkuas
Pulau lengkuas, kurang lebih 30 menit dari pulau batu berlayar... disini kami melakukan snorkling, mandi-mandi manja bersama ikan-ikan di laut tenang... belum pernah merasakan laut setenang ini, tanpa ombak... sampai-sampai baru sadar, ketika naik ke kapal waktu sudah pukul 13.30, waktunya makan siang... sebelum meninggalkan pulau, aku mengabil beberapa foto dengan latar belakang mascusuar... impianku melihat langsung mascusuar akhirnya terwujud hahahaaha
Dulu bela-belain naik motor ke mascusuar yang di Banana Island ternyata mascusuarnya sudah direnovasi dan lebih mirip menara sutet -_-
Lokasi ketiga : Pulau Kepayang
Karena terjadi tragedi, kelincahan loncat sana sini dan berenang, akhirnya di Pulau ini saya mengganti pakaian, dan sudah bilas karena saya berfikir bahwa setelah makan siang, akan kembali ke darmaga karena sudah cukup lelah snorkling cukup lama di Pulau Lengkuas. Kami makan siang disini dengan hidangan yang serba hidangan laut kecuali sambal dan kangkung... makan siang kami sangat lezat, dan pula bersih tempatnya... salah satu hal yang membuat liburan ini semakin berkesan, mereka mulai paham kebersihan sehingga tidak banyak sampah di pulau meskipun pengunjung terus berdatangan... setelah makan siang, kami melanjutkan ke satu pulau lagi... saya sempat kaget, karena saya sudah memakai rok -_-
Lokasi keempat : Pulau Kelayang
Perjalanan kami hanya 20 menit sampai di Pulau ini, benar-benar indah, karena disini ada batuan granit bertumpuk seperti kepala garuda... disini juga ada goa yang sangat jernih airnya, kami masuk ke hutan dan berentam dan foto-foto manja di goa tersebut... benar-benar eksotis pulau ini... tidak peduli sudah ganti baju dan pakai rok, saya tetap tidak ingin melewatkan moment untuk berendam dan bermain air... akhirnya kamipun pulang dengan keadaan basah kuyub sampai hotel, ganti baju dan pergi lagi untuk ngopi dan belanjar oleh-oleh....
Lokasi ke lima : Kedai Kopi Kong Djie
Kedai kopi tertua Tanjung Pandan, waralaba, omset > 1 juta, 11 outlet, dan kopi justru berasal dari luar pulau belitung. Rekan sebelah ruangan sangat antusias untuk mencicipi kopi murni, sementara saya meminta agar kopi dicampur susu, ngeri-ngeri sedap kalau harus kopi hitam percobaan. Di warung kopi ini juga tersedia berbagai hidangan semi berat, seperti singkong balado, tapai keju susu. Saya memilih tapai susu keju, ternyata rasanya mak nyuus. Kedai yang kami kunjungi bukan warkop tertua, melainkan cabangnya sehingga tampilan warkop sudah lebih modern dan ada spot foto, ya apasalahnya sambil makan habis itu numpang foto. Bahkan kami sudah berfoto-foto didepan warkop sebelum memesan, untunglah kami tau sedikit tahu diri, coba kalau tidak, bisa saja habis foto kami pergi tanpa pesan kopi.

Lokasi ke enam : Pusat oleh-oleh Belitung
Belitung terkenal dengan hasil olahan lautnya, salah satunya terasi tapi orang kenalnya terasi bangka... Ada juga getas, krupuk, dan abon ikan... selain itu berbagai kerajinan dari kulit kerang bisa jadi opsi oleh-oleh... kemudian kami kembali ke lokasi batu cincin, karena kemarin coba satu, ternyata cantik mamsky pengen dan yaudah belikan satu khusus buat mamsky kesayangan... selain itu, saya membeli kain khas belitung yaitu kain cual namanya... lumayan buat kondangan hahaha
Lokasi ke tujuh : Kafe Gorong-gorong
Karena ini malam terakhir sebelum pulang ke Jakarta, setelah membeli oleh-oleh kami mampir ke kafe tempat anak muda belitung nongkrong, mamanya kafe gorong-gorong... kenapa gorong-gorong mungkin karena kafe ini dekat dengan gorong-gorong, tidak ada space parkir, parkirnya harus dilokasi lain... Rabu malam kamis menjadi wakuncar (waktu kunjung pacar) bagi muda-mudi belitung sehingga kafe pun ramai... beruntung kami dapat tempat... kafe ini begitu ramai hingga harus waiting list, maklum kota kecil ini tidak ada mall apalagi bioskop, sehingga nongkrong di kafe itu paling ngehitz hehehe
Oh iyaa, kalau berkunjung ke belitung kalian tidak akan menemukan alfamart atau saudaranya si indomaret, karena pemda setempat tidak mengizinkan waralaba itu masuk tetapi memberikan kesempatan untuk warga lokal mendirikan minimarket... Hampir tengah malam, kamipun pulang ke hotel tempat kami menginap dan langsung packing karena besok langsung checkout jam 8 pagi menuju belitung timur....

Kamis, 13 Juli 2017
Tepat pukul 08.00 kami dijemput oleh tour guide kami, dan kami sarapan dahulu di Mie Atep untuk sarapan pagi..Mie Atep yang punya banyak julukan seperti Mie Pejabat, Mie Artis tapi nama sebenarnya Mie Atep ... Warung Mie yang sudah berdiri sejak 44 Tahun silam ini tidak pernah sepi, meskipun banyak di santap untuk sarapan, menurut gua pribadi sih cocok aja pagi siang malam... rasa nya itu nyegerin, apalagi habis makan Mie Atep Minumnya Sirup buah kunci... Pemilik warung Mie Atep ini adalah seorang etnis China, tapi orang memanggilnya "Mak Atep" sekarang usia nya sudah 72 tahun, tapi masih eksis berjualan dan sangat ramah kepada setiap tamu... Ternyata Mie Atep sudah ada di Tangerang... kapan-kapan kita harus kesana 😽 Rasanya enak banget, di warung Mie Atep begitu banyak foto mulai dari artis hingga mantan presiden RI 😽

Setelah makan kami langsung menuju belitung timur... perjalan cukup panjang 1,5 jam untuk sampai ke Kabupaten tersebut... Perjalanan panjang kami habiskan untuk bercerita, tentang isu politik di belitung... usut boleh usut, ternyata ini guide kita paham peta politik, dan kita bahas soal keterkaitan kekalahan petahana Gubernur DKI dan adiknya secara beruntun... Tanpa terasa, akhirnya tepat jam 09.30 kami tiba dan langsung mengunjungi berbagai destinasi wisata disana...


Lokasi pertama : Replika SD Laskar Pelangi
SD adrea hirata yang asli sudah tidak ada, jadi adanya replikanya saja... SD ini adalah saksi perjuangan anak pegawai rendahan perusahaan pertambangan Timah maraih mimpi hingga S2 di eropa. Jadi jangan pernah berhenti bermimpi...
Lokasi Kedua : Rumah Keong
Destinasi ini emang diciptakan untuk foto-foto santik, dan gemay... jadi kita menikmati berfoto gaya sana sini sampai capcai, tapi yang motoin kesenengan nyuruh gaya, ternyata jadi model itu gak mudah sis -.-
Lokasi ketiga : Museum Kata Adrea Hirata
Destinasi ini penuh warna dan memang diciptakan untuk foto santik, gemay tapi agak sedikit berfaedah karena banyak tulisan bermakna... tapi hasil pengamatan, sebagian wisatawan fokus sesi berfoto-foto manja... Masuk museum ini 50K perorang sudah dapat buku, kita akan memasuki rumah adrea hirata yang sudah jadi museum kata-kata indah penuh makna yang saya bilang berfaedaah....
Lokasi keempat : Kampung Ahok
Lokasi wisata di belitung timur ini udah kayak dufan, dekat-dekat sekali jaraknya... sehingga akhirnya tau, kalau ternyata adrea hirata sama ahok itu tetanggaan. Tapi mereka bukan teman satu sekolah, karena adrea hirata sama ahok orang tuanya berbeda posisi, orang tua ahok orang berada sehingga sekolah di tempat khusus yang lebih bonafit... Kami singgah di kediaman ibunda ahok, tapi beliau tidak ada di tempat, sedang di Jakarta...

Lokasi keempat  : Dinas Pariwisata Belitung Timur
Awalnya saya heran kenapa harus main ke dinas, padahal tidak sedang perjalanan dinas. Tanya tour guide katanya ada monyet segede kepalan tangan, primata langkah... saya pun kurang interest, masa cuma liat monyet, saya bilang begitu kepada tour guide... dia tertawa, tenang kamu akan terkesan katanya... begitu sampai sedang ada penyambutan touris dari tiongkok, kamipun disambut dan ada tour guide khusus dari dinas pariwisata. Saya pun kaget, wah kondisi kantor dinas pariwisatanya jauh jauh sekali sangat berbeda dengan dinas pariwisata di daerah saya. Kami disambut dengan hangat, dan masuk ke beberapa ruangan, mulai dari ruang budaya, ruang SDA, kebun binatang mini hingga ada ruang foto 3Dimensi. Akhirnya saya penasaran, dan bertanya langsung, sejak kapan dan bagaimana-bagaimana... akhirnya rekan seruangan dan tour guide membuka identitas saya agar akses informasi lebih mudah... mendengar identitas pekerjaan, akhirnya langsung diberikan bingkisan dan nomor handphone sekdis kalau kapan-kapan main lagi ke belitung timur... berkali-kali saya sampai pak, pak saya tidak sedang dinas, murni liburan dan saya cuma staf... Beliau dengan bijak merespon, saya yakin kalau stafnya terkesan, harapan kami akan langsung sampai di telinga bos dari hati ke hati... akhirnya saya bilang baik, terimakasih pak... saya menemukan potongan surga kambali... Belitung Island itu amazing pak... good place, good people and good food... 
Lokasi kelima : Rumah makan Fega
Sebelum ke bandara kami diajak untuk makan siang disebuah rumah makan yang menghadap laut... saya menikmati cumi goreng tepung dengan sambal yang super lezat... serta tidak lupa makan sayur kangkung... ngobrol-ngobrol cantik, dan akhirnya kami selesai dan berat kaki ini melangkah ke mobil... duit habis, besok mulai kerja ketemu macet hahaha menuju bandara 1,5 jam, tour guide bawak agak ngebut tapi saya sudah tidak sadar, habis makan saya kekenyangan tidur, karena sejak minum kopi semalaman tidur tidak nyenyak...
Lokasi ke enam : Bandara
Sayonara Sayonara sampai berjumpa lagi ..... sedih sekali liburan 3 hari ini terasa begitu cepat....dan delay, sepertinya belitung masih enggan kami pergi dari nya... akhirnya pesawat takeoff jam 18.00 dari jadwal seharusnya 16.25... alhamdullilah sampai di jakarta tepat waktu, dan naik taxi sampai rumah sekitar pukul 20.30. Liburan usai, semangat cari uang lagi, kita cari pengalam seru lainnya next target Aceh !!!! Bismillah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar