Rabu, 16 November 2016

Bangkok, Thailand (1)

Bangkok, Thailand
"Nikmat Tuhan mana lagi, yang mau kau dustakan" menjadi Kalimat pembuka yang aku pilih untuk tulisan ini... Benar-benar bersyukur, tahun ini diberikan kesempatan untuk menginjakan kaki di negeri orang, bukan dalam rangka beban tugas tetapi sebagai hadiah berupa liburan... Semakin ringan kaki, tanpa beban menginjak dan melangkah beberapa hari disana... Tanpa diduga pula justru Thailand menjadi negeri pertama yang aku datangi... Padahal ada banyak negeri lain yang lebih dekat, namun kesempatan pertamaku untuk Thailand...Sebelum keberangkatan ke Thailand, berbagai hal dilakukan dengan keras baik pekerjaan maupun tugas kuliah, sehingga saat liburan di Thailand ini bisa benar-benar di nikmati...

Perjalanan beberapa hari disana akan aku coba tulis, mungkin setelah membacanya kita akan tertawa, terharu, atau justru miris...
Hari pertama, (2/11) aku berangkat dari Jakarta melalui terminal 2D Soekarno-Hatta disana rombongan tour sudah menunggu... Usai pemeriksaan imigrasi, lanjut keruang tunggu... Akhirnya jam 10.30 pesawat boarding dan lepas landas pukul 11.00. Kurang lebih 4 jam di pesawat, akhirnya aku tiba di Bandara Internasional Don Muang, Thailand yang berlokasi di Bangkok, yang merupakan ibu kota negara Thailand. Sebenarnya, nama asli ibu kota Thailand bukan Bangkok, itu hanya itu memudahkan, sebab nama asli ibu kota Thailand sangat panjang yaitu "Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit". Nama Ibu kota Thailand ini terpanjang di dunia, kalau di artikan dalam bahasa Indonesia "
Kota malaikat, kota besar, kota intan abadi, kota Dewa indra yang tidak tergoyahkan, ibu kota agung dunia yang dikaruniai sembilan batu permata berharga, kota kebahagiaan, penuh dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai surga dimana pemerintahan adalah reinkarnasi dewa-dewa, sebuah kota yang diberikan oleh Indra dan dibangun oleh Wisnu". Sangat panjang yaa, saat pemandu wisata bercerita pun aku sampai terperangah sangking sulit untuk menghafal sebuah nama tempat, jadi cukup Bangkok disebutnya. Saat tiba di Bangkok, segera mengganti kartu SIM card agar tetap bisa berkomunikasi dengan kerabat di Indonesia. Sebenarnya kartu SIM card Indonesia yang aku gunakan bisa dipergunakan di Thailand tetapi biayanya tidak sedikit, jadi beli saja kartu seharga 200 bath atau sekitar 80ribu rupiah, dan komunikasi kembali lancar jaya. Namun tentunya via media sosial, karena kalau sms atau telpon biayanya mahal... Setelah ganti sim card, langsung menaiki bus rombongan dan melanjutkan perjalanan ke sebuah pusat perbelanjaan, karena Bangkok sedang menjadi lokasi wisata belanja nomor satu dunia, karena harganya murah dan kualitasnya bagus. Bagi orang Indonesia kebanyakan, Bangkok benar-benar surga belanja, tapi tentunya bagi ku, tidak demikian, aku lebih suka menghabiskan uang untuk membeli pengalaman ketimbang pakaian 😁😁😁 sehingga saat tiba di pusat perbelanjaan tersebut aku mendatangi papan petunjuk lokasi yang ada disana dan lokasi pertama yang aku harus datangi adalah mushola untuk ganti shalat Dzuhur sekalian ashar... Kemudian aku memisahkan diri dari rombongan, dan mengeksplore tempat tersebut melihat-lihat kira-kira apa yang bisa aku beli untuk ke Indonesia... Harus aku akui bahwa baju disini kualitas nya lebih bagus dan harganya lebih murah tapi karena budget yang aku bawa pas-pasan jadi aku benar-benar memilih sesuai prioritas...Aku membeli sebuah baju berwana hitam dan case untuk pasporku... Case-nya 100bath atau sekitar 40ribu rupiah, sudah ada nama dan bisa pilih logo... Aku putuskan camera, karena paspor ini akan jadi saksi perjalanan seperti camera. Hehe
Sesuai perjanjian, kami kembali bertemu di parkiran bus untuk melanjutkan perjalanan ke Asiatique. Aku lihat rombongan sudah berbelanja sangat banyak, sementara belanjaanku bisa aku masukan dalam tas ransel kecil yang selalu aku kenakan...tetapi sebelum lanjut ke Asiatique, kami makan dulu di sebuah hotel, aku lupa namanya... Tapi ada yang agak unik, kalau hotel di Bangkok, bisa makan disana tanpa harus menginap disana. Kami makan disini tapi tidak menginap sebab banyak makhluk halus di hotel ini...hihihi seram yaa... Sebelum menuju ruang makan, aku mampir dilokasi penghormatan raja Thailand yang baru meninggal, dan ikut menuliskan bela sungkawa dibuku yang sudah disediakan...

Menuliskan ucapakan bela sungkawa untuk Raja Tahiland yang barusaja wafat


Memang disepanjang jalan, foto sang raja di pasang besar-besar, dan pemerintah Thailand menetapkan masa berkabung 1 tahun.... Kemudian aku lanjut untuk makan, ketika makan bersama rekan rombongan tour kami bergerilya mencari makanan, semua dicobain, tapi hanya sushi dan mie yang cocok di lidah, sisanya hambar ataupun kalau ada rasa, dominan rasa langu yang aku juga tidak tau asalnya dari mana πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
Setelah makan akhirnya ke Asiatique, yaitu  pusat keramaian di tepi Sungai Chao Praya, Bangkok Thailand. Disana banyak jualan sovenir, bahkan sangking banyak orang Indonesia datang, sang penjual sovenir bisa berbahasa IndonesiaπŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ disini bangga sekaligus khawatir... Bangga karena bahasa kita digunakan, khawatir karena mereka begitu pandai berdagang, tentu jadi ancaman kalau mereka ekspansi ke Indonesia... sementara Indonesia tidak bisa berbahasa ThailandπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
Lagi-lagi rombongan berbelanja, tapi aku hanya membeli beberapa dan langsung cari spot-spot menarik untuk foto... Karena sebelum berangkat ke Thailand, aku sudah bertanya kepada Google, tentang Asiatique, dan banyak lokasi foto yang bagusπŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

Asiatique, Bangkok, Thailand

lelah berfoto, lanjut jajan... Disini banyak dijual makanan khas Thailand, apalagi kalau bukan yang berhubungan dengan Durian... Jadi cobain just durian seharga 80 bath atau 32ribu di Indonesia kan... Sangat enak dan manis, tapi aku hanya minum sedikit, karena cuaca dingin, minum es jadi makin dingin. Khawatir flu... kemudian kami lanjutkan perjalanan menuju hotel, istirahat hingga pagi, sarapan dan lanjut ke Pattaya karena lokasinya cukup jauh dari Bangkok, jadi kami pindah hotel ke Pattaya. Bersambung....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar