Tahun 2017 menjadi tahun yang cukup membuat hati ini pasang
surut... Tekanan, Pengkhianatan, pengingkaran serta perjuangan ada di tahun
2017. Namun ditengah ujian, pasti allah selalu kirimkan bersamanya orang-orang
yang akan menguatkan... Entah mengapa, paragraf sok bijak itu yang menjadi
pembuka tulisan ini, mungkin agar sejarah ini tercatat dan menjadi pembelajaran
dan semangat bagi yang belum dan akan, atau sedang mengalami pasang surut
kondisi...
Fokus ke Cerita tentang jelajah singkat Belitung Island... sudah
lama keinginan itu ada, tapi waktu terlalu sulit untuk izin dan pergi menuju
Pulau yang lokasinya diantara jawa, sumatera dan Kalimantan. Pulau yang semakin
tersohor berkat novel dan Film Laskar Pelangi yang digawangi Adrea Hirata.
Makin dan makin terkenal karena Pulau ini juga merupakan asal daerah Mantan
Gubernur Petahana DKI yang mengehebohkam banyak pihak karena statemen2 tajamnya
di berbagai aktivitasNya sebagai Gubernur. Ya intinya seperti itu awal mula aku
mulai tau Pulau yang indah jika melihat postingan yang sudah pernah ke
Belitung... Singkat cerita, ada sekat waktu dan iseng langsung whatapp teman
kantor sebelah ruangan, langsung cek tiket harga murah dan pilih tour, langsung
detik itu juga diselesaikan tanpa izin terlebih dahulu dengan atasan
masing-masing... jadi setengahnya nekad traveller J J J
Meskipun sudah pesan tiket dan bayar tour, nasib kami berdua
masih tak menentu... apalagi dengan di umumkannya wajib diklat, dan batalnya
bos rekan sebelah ruangan ke luar negeri... drama ala telenovela pun di mulai,
tapi Tuhan berpihak pada kami, akhirnya kami jadi berangkat ke Pulau
Belitung...
Selasa, 11 Juli 2017
Selepas shalat subuh aku sudah
dapat sms dari rekan, bahwa dia sudah berangkat menuju bandara. Okey jawabku,
artinya aku harus mandi dan segera berangkat, karena jarak rumah dan bandara
tidak terlalu jauh, meskipun rekanku sudah berangkat sejam lebih awal, tetaplah
aku yang sampai di Bandara. Namun, pesawat yang kami tumpangi delay, dan lebih
mengesalkan baru diberitahukan saat akan berangkat, tapi ada hikmahnya juga
bisa sempat menjalankan ibadah shalat sunah dhuha... Setelah ibadah, ternyata
panggilan boarding dan kamipun takeoff menuju Bandar Udara Tanjung Pandan...
Tapi drama kembali terjadi, cuaca yang sering tidak menentu menyebabkan kami
harus menunda landing hingga 30 menit diudara. Akhirnya, kamipun sampai jam
12.15 padahal seharusnya kami tiba pukul 10.25. Begitu sampai, kami langsung di
jemput oleh Tour Guide kami, dan kami memutuskan untuk makan siang dan shalat
terlebih dahulu sebelum tour, maklumlah pesawat yang kami tumpangi, keluar air
minumpun tidak.
Sekitar 20 menit dari Bandara, kami tiba di rumah makan Raja
Seafood. Pelayan rumah makan dengan sigap melayani, dan kami pun menanyakan
makanan khas belitung... pindang, cumi bakar dan sayur cah kangkung menjadi
menu pilihan kami siang itu. Rasanya benar-benar tidak mengecewakan, Pindangnya
sangat segar, cumi bakarnya pas empuk matang dan tidak amis, pandai sekali
mereka mengolahnya... Kemudian kami shalat Dzuhur sekaligus di jamak dengan
shalat Ashar. Kami memulai perjalanan kami, awalnya agenda hari pertama menuju
Belitung Timur tapi karena delay dan terlampau siang, kami jadi merubah jadwal
menjadi city tour dan menjelajah beberapa pantai di Tanjung Pandan...
Lokasi 1 : Danau Kaolin
Danau Kaolin adalah sebuah
danau yang memiliki warna daratan yang putih bersih dan air yang berwarna biru
manja. Danau ini bukan berasal dari kawah gunung seperti Danau Kawah Putih
Ciwidey sebab danau ini terbentuk dari bekas tempat pertambangan Kaolin yang
telah ditinggalkan dan alam menyempurnakan dengan keindahannya. Sedikit
pengetahuan tentang Kaolin. Kaolin adalah suatu mineral sebagai bahan industri
seperti kosmetik, kertas, makanan, pasta gigi dan Kaolin digemari karena
sifatnya yang halus, putih, kuat, halus serta daya hantarlistrik dan daya
hantar panas yang rendah.
Take beberapa foto dan
menikmati pemandangan, sekitar 20 menit kami di lokasi, sangat panas namun
mempesona..
Lokasi 2 : Pantai Tanjung Tinggi (Laskar Pelangi)
Kami menuju Pantai Tanjung
Tinggi, Tanjung Pandang Belitong atau banyak yang kenal sebagai pantai laskar
pelangi karena memang disini lokasi shooting film tersebut. Sepanjang
perjalanan, kami melewati rumah-rumah penduduk dan ada hal yang menarik perhatian
kami... akhirnya kami bertanya kapada guide kami, mengapa kami tidak melihat
satupun rumah dengan atap genteng tapi semua menggunakan atas seng, padahal
rumahnya bagus-bagus dan kondisi cuaca di belitung begitu panas serta tidak
rawan gempa seperti di Sumatera Barat. Ternyata menurut Guide kami, orang-orang
disini enggan menggunakan atas genteng karena kalau masih hidup mereka tidak
mau tidur dibawah tanah, sehingga bahan atap yang mereka pilih adalah seng
bukan genteng (terbuat dari tanah). Akhirnya setelah menempuh perjalanan 20
menit dari danau kaolin, kami tiba di Pantai Tanjung Tinggi... Mulut kami
berdecak kagum melihat keindahan bebatuan yang berdiri kokoh begitu banyak di
lokasi pantai tersebut. Kamipun bermain air, karena airnya jernih dan tenang serta
berfoto-foto cantik... tanpa terasa, satu jam kami habiskan waktu disana, dan
kamipun sepakat untuk mencari satu destinasi lagi untuk menikmati sunset.
Jaraknya hanya 20 menit dari
pantai tanjung tinggi, saat sampai kami menukarkan karcis masuk dengan minuman
sambil beristirahat sejenak... memanjakan mata dari kafe, menghadap kaarah
kolam renang dan pantai indah... Aku memilih air mineral, sementara rekanku
memilih teh hangat... sekitar 30 menit beristirahat, tampak kebanyakan tamu
yang bersantai sore ini adalah etnis china buka pribumi, usut boleh usut,
memang kafe ini milik salah satu dari mereka... mereka memang kompak, begitu
banyak lokasi, mereka memilih lokasi makan dan menginap ditempat milik saudara
se etnis... Tanpa tarasa, sunset akan segera muncul... kami menuruni anak
tanggal, kurang lebih 400 an anak tangga... akhirnya kami tiba di pantai bukit
perahu, benar saja telah berbaris bak brigade militer kapal-kapal perahu
nelayan dengan cantiknya... aku terkagum-kagum melihat barisan mereka, meskipun
tinggal di Lampung yang notabennya juga dikelilingi pantai luas, tapi belum
pernah sebelumnya melihat parahu ditata seindah ini, kalau parkir ya parkir
saja... selain parahu, di pantai ini juga terdapat cotage dengan biaya 477 ribu
permalam, dan didepannya ada ayunan cantik... kamipun asik bermain ayunan,
mencari foto sunset, dan benar-benar menikmati hari pertama kami di belitung...
meskipun sunset sore sempurna, kami tidak terlalu kecewa karena setidaknya sore
ini, aku tidak dijalan gatot subroto dengan rutinitas kemacetan parah ibu
kota... aku bersyukur J
Meskipun bukan tempat wisata,
tapi lokasi ini begitu berkesan... karena selain tempatnya unik, rasa makanan
di rumah makan ini, sulit kulupaa... Makanan tradisional khas belitong, pindang
lagi, makanan seafood lagi... niatnya tidak mau makan malam, tapi melihat menu
masakan dan sepertinya kami lupa kosa kata "diet" saat di pulau
belitung... mungkin diet bisa kami lakukan saat kembali ke Jakarta tidak diet
saat liburan J Habis
menyantap berbagai makanan, kami tidak lupa untuk berfoto menggunakan topi
caping "pak tani" dan juga tidak lupa bayar makanan.. Saat membayar
makanan di kasir, mata kami fokus pada batu cincin, dan kami pun bertanya...
mendengar cerita tentang batu tersebut kami berniat membeli, namun guide kami
menyarankan untuk ke toko dekat alun-alun kota karena lebih banyak pilihan,
kami pun menuju alun-alun....
Lokasi ke 5 : Alun-Alun kota Tanjung Pandan
Waktu menunjukan sudah pukul
20.15 saat kami tiba di alun-alun, jangan membayangkan seperti di Jakarta
karena pukul 20.15 alun-alun hanya terlihat satu dua kendaraan melintas,
padahal ini adalah ibu kota Kabupaten Belitung Barat, maklumlah karena penduduknya
tidak sampai 200ribu jiwa. Kami pun sampai di lokasi dan segera membeli cincin
batu satam... sebenarnya aku tidak terlalu suka batu cincin, tapi nilai history
batu cincin yang disebut batu satam hitam ini, membuat aku akhirnya membeli
batu langkah ini... Kami pun tidak melewatkan kesempatan berfoto didepan
alun-alun kota Tanjung Pandan yang tugu nya pun bernama tugu batu satam...
Waktu sudah 21.30, toure guide kami menawarkan untuk ngopi cantik, tapi kami
cukup lelah ingin istirahat mengingat besok agenda kami hoping island...
akhirnya kami di drop menuju hotel dan janjian akan kembali memulai perjalanan
pulul 09.00...
Rabu, 12 Juli 2017
Persiapan baju untuk hoping
island serta atribut foto, sudah kami siapkan tadi malam. Jadi setelah shalat
subuh, kami bisa mandi agak santai, dan sarapan... sarapan pagi itu tidak ada
pilihan, nasi goreng tapi krupuk ikan begitu menggoda, akhirnya aku makan
juga... Ya entah bagaimana, pasti akan naik berat badan jika sarapan pagi penuh
lemak, tapi sekali lagi, kosa kata diet tak kami kenal karena liburan... tepat
pukul 09.00 kami disusul dan memulai perjalanan ke darmaga untuk hoping
island...
Lokasi pertama : Pulau Batu
Berlayar
Tujuan pertama kami adalah
Pulau Batu Berlayar yang merupakan salah satu pulau yang ada di sekitar Pantai
Tanjung Kelayang. Sekilas, kalau kita liat dari kejauhan, pulau ini kayak
gundukan pasir yang dipenuhi batu granit.
Pulau Batu Berlayar unik banget
karena kita bisa ngeliat pemmemang pemandangan batu-batu granit berukuran besar
yang berdiri menjulang ke atas. Batu-batu ini berdiri diatas pulau berpasir
putih yang lembut dan dikelilingi birunya air laut yang tenang kayak kolam renang...
Kami Berjalan-jalan
mengelilingi Pulau Batu Berlayar sambil berfoto-foto cantik... kami Memasuki
celah-celah batu granit di atas pasir menjadi pengalaman yang tidak terlupakan
saat berada di sini. Puas dengan foto dan main-main manja di sana, kami
melanjutkan perjalanan.
Lokasi kedua : Pulau Lengkuas
Pulau lengkuas, kurang lebih 30
menit dari pulau batu berlayar... disini kami melakukan snorkling, mandi-mandi
manja bersama ikan-ikan di laut tenang... belum pernah merasakan laut setenang
ini, tanpa ombak... sampai-sampai baru sadar, ketika naik ke kapal waktu sudah
pukul 13.30, waktunya makan siang... sebelum meninggalkan pulau, aku mengabil
beberapa foto dengan latar belakang mascusuar... impianku melihat langsung
mascusuar akhirnya terwujud hahahaaha
Dulu bela-belain naik motor ke
mascusuar yang di Banana Island ternyata mascusuarnya sudah direnovasi dan
lebih mirip menara sutet -_-
Lokasi ketiga : Pulau Kepayang
Karena terjadi tragedi,
kelincahan loncat sana sini dan berenang, akhirnya di Pulau ini saya mengganti
pakaian, dan sudah bilas karena saya berfikir bahwa setelah makan siang, akan
kembali ke darmaga karena sudah cukup lelah snorkling cukup lama di Pulau
Lengkuas. Kami makan siang disini dengan hidangan yang serba hidangan laut
kecuali sambal dan kangkung... makan siang kami sangat lezat, dan pula bersih
tempatnya... salah satu hal yang membuat liburan ini semakin berkesan, mereka
mulai paham kebersihan sehingga tidak banyak sampah di pulau meskipun
pengunjung terus berdatangan... setelah makan siang, kami melanjutkan ke satu
pulau lagi... saya sempat kaget, karena saya sudah memakai rok -_-
Lokasi keempat : Pulau Kelayang
Perjalanan kami hanya 20 menit
sampai di Pulau ini, benar-benar indah, karena disini ada batuan granit
bertumpuk seperti kepala garuda... disini juga ada goa yang sangat jernih
airnya, kami masuk ke hutan dan berentam dan foto-foto manja di goa tersebut...
benar-benar eksotis pulau ini... tidak peduli sudah ganti baju dan pakai rok,
saya tetap tidak ingin melewatkan moment untuk berendam dan bermain air...
akhirnya kamipun pulang dengan keadaan basah kuyub sampai hotel, ganti baju dan
pergi lagi untuk ngopi dan belanjar oleh-oleh....
Lokasi ke lima : Kedai Kopi Kong Djie
Kedai kopi tertua Tanjung
Pandan, waralaba, omset > 1 juta, 11 outlet, dan kopi justru berasal dari
luar pulau belitung. Rekan sebelah ruangan sangat antusias untuk mencicipi kopi
murni, sementara saya meminta agar kopi dicampur susu, ngeri-ngeri sedap kalau
harus kopi hitam percobaan. Di warung kopi ini juga tersedia berbagai hidangan
semi berat, seperti singkong balado, tapai keju susu. Saya memilih tapai susu
keju, ternyata rasanya mak nyuus. Kedai yang kami kunjungi bukan warkop tertua,
melainkan cabangnya sehingga tampilan warkop sudah lebih modern dan ada spot
foto, ya apasalahnya sambil makan habis itu numpang foto. Bahkan kami sudah
berfoto-foto didepan warkop sebelum memesan, untunglah kami tau sedikit tahu
diri, coba kalau tidak, bisa saja habis foto kami pergi tanpa pesan kopi.
Lokasi ke enam : Pusat
oleh-oleh Belitung
Belitung terkenal dengan hasil
olahan lautnya, salah satunya terasi tapi orang kenalnya terasi bangka... Ada
juga getas, krupuk, dan abon ikan... selain itu berbagai kerajinan dari kulit
kerang bisa jadi opsi oleh-oleh... kemudian kami kembali ke lokasi batu cincin,
karena kemarin coba satu, ternyata cantik mamsky pengen dan yaudah belikan satu
khusus buat mamsky kesayangan... selain itu, saya membeli kain khas belitung
yaitu kain cual namanya... lumayan buat kondangan hahaha
Lokasi ke tujuh : Kafe Gorong-gorong
Karena ini malam terakhir
sebelum pulang ke Jakarta, setelah membeli oleh-oleh kami mampir ke kafe tempat
anak muda belitung nongkrong, mamanya kafe gorong-gorong... kenapa
gorong-gorong mungkin karena kafe ini dekat dengan gorong-gorong, tidak ada
space parkir, parkirnya harus dilokasi lain... Rabu malam kamis menjadi
wakuncar (waktu kunjung pacar) bagi muda-mudi belitung sehingga kafe pun
ramai... beruntung kami dapat tempat... kafe ini begitu ramai hingga harus
waiting list, maklum kota kecil ini tidak ada mall apalagi bioskop, sehingga nongkrong
di kafe itu paling ngehitz hehehe
Oh iyaa, kalau berkunjung ke
belitung kalian tidak akan menemukan alfamart atau saudaranya si indomaret,
karena pemda setempat tidak mengizinkan waralaba itu masuk tetapi memberikan
kesempatan untuk warga lokal mendirikan minimarket... Hampir tengah malam,
kamipun pulang ke hotel tempat kami menginap dan langsung packing karena besok
langsung checkout jam 8 pagi menuju belitung timur....
Kamis, 13 Juli 2017
Tepat pukul 08.00 kami dijemput
oleh tour guide kami, dan kami sarapan dahulu di Mie Atep untuk sarapan pagi..Mie Atep yang punya banyak julukan seperti Mie Pejabat, Mie Artis tapi nama sebenarnya Mie Atep ... Warung Mie yang sudah berdiri sejak 44 Tahun silam ini tidak pernah sepi, meskipun banyak di santap untuk sarapan, menurut gua pribadi sih cocok aja pagi siang malam... rasa nya itu nyegerin, apalagi habis makan Mie Atep Minumnya Sirup buah kunci... Pemilik warung Mie Atep ini adalah seorang etnis China, tapi orang memanggilnya "Mak Atep" sekarang usia nya sudah 72 tahun, tapi masih eksis berjualan dan sangat ramah kepada setiap tamu... Ternyata Mie Atep sudah ada di Tangerang... kapan-kapan kita harus kesana 😽 Rasanya enak banget, di warung Mie Atep begitu banyak foto mulai dari artis hingga mantan presiden RI 😽
Setelah makan kami langsung menuju belitung timur... perjalan cukup
panjang 1,5 jam untuk sampai ke Kabupaten tersebut... Perjalanan panjang kami
habiskan untuk bercerita, tentang isu politik di belitung... usut boleh usut,
ternyata ini guide kita paham peta politik, dan kita bahas soal keterkaitan
kekalahan petahana Gubernur DKI dan adiknya secara beruntun... Tanpa terasa,
akhirnya tepat jam 09.30 kami tiba dan langsung mengunjungi berbagai destinasi
wisata disana...
Lokasi pertama : Replika SD Laskar Pelangi
SD adrea hirata yang asli sudah
tidak ada, jadi adanya replikanya saja... SD ini adalah saksi perjuangan anak
pegawai rendahan perusahaan pertambangan Timah maraih mimpi hingga S2 di eropa.
Jadi jangan pernah berhenti bermimpi...
Lokasi Kedua : Rumah Keong
Destinasi ini emang diciptakan
untuk foto-foto santik, dan gemay... jadi kita menikmati berfoto gaya sana sini
sampai capcai, tapi yang motoin kesenengan nyuruh gaya, ternyata jadi model itu
gak mudah sis -.-
Lokasi ketiga : Museum Kata Adrea Hirata
Destinasi ini penuh warna dan
memang diciptakan untuk foto santik, gemay tapi agak sedikit berfaedah karena
banyak tulisan bermakna... tapi hasil pengamatan, sebagian wisatawan fokus sesi
berfoto-foto manja... Masuk museum ini 50K perorang sudah dapat buku, kita akan
memasuki rumah adrea hirata yang sudah jadi museum kata-kata indah penuh makna
yang saya bilang berfaedaah....
Lokasi keempat : Kampung Ahok
Lokasi wisata di belitung timur
ini udah kayak dufan, dekat-dekat sekali jaraknya... sehingga akhirnya tau,
kalau ternyata adrea hirata sama ahok itu tetanggaan. Tapi mereka bukan teman
satu sekolah, karena adrea hirata sama ahok orang tuanya berbeda posisi, orang
tua ahok orang berada sehingga sekolah di tempat khusus yang lebih bonafit...
Kami singgah di kediaman ibunda ahok, tapi beliau tidak ada di tempat, sedang
di Jakarta...
Lokasi keempat : Dinas Pariwisata Belitung Timur
Awalnya saya heran kenapa harus
main ke dinas, padahal tidak sedang perjalanan dinas. Tanya tour guide katanya
ada monyet segede kepalan tangan, primata langkah... saya pun kurang interest,
masa cuma liat monyet, saya bilang begitu kepada tour guide... dia tertawa,
tenang kamu akan terkesan katanya... begitu sampai sedang ada penyambutan
touris dari tiongkok, kamipun disambut dan ada tour guide khusus dari dinas
pariwisata. Saya pun kaget, wah kondisi kantor dinas pariwisatanya jauh jauh
sekali sangat berbeda dengan dinas pariwisata di daerah saya. Kami disambut
dengan hangat, dan masuk ke beberapa ruangan, mulai dari ruang budaya, ruang
SDA, kebun binatang mini hingga ada ruang foto 3Dimensi. Akhirnya saya
penasaran, dan bertanya langsung, sejak kapan dan bagaimana-bagaimana...
akhirnya rekan seruangan dan tour guide membuka identitas saya agar akses
informasi lebih mudah... mendengar identitas pekerjaan, akhirnya langsung
diberikan bingkisan dan nomor handphone sekdis kalau kapan-kapan main lagi ke
belitung timur... berkali-kali saya sampai pak, pak saya tidak sedang dinas,
murni liburan dan saya cuma staf... Beliau dengan bijak merespon, saya yakin
kalau stafnya terkesan, harapan kami akan langsung sampai di telinga bos dari
hati ke hati... akhirnya saya bilang baik, terimakasih pak... saya menemukan
potongan surga kambali... Belitung Island itu amazing pak... good place, good people
and good food...
Sebelum ke bandara kami diajak
untuk makan siang disebuah rumah makan yang menghadap laut... saya menikmati
cumi goreng tepung dengan sambal yang super lezat... serta tidak lupa makan
sayur kangkung... ngobrol-ngobrol cantik, dan akhirnya kami selesai dan berat
kaki ini melangkah ke mobil... duit habis, besok mulai kerja ketemu macet
hahaha menuju bandara 1,5 jam, tour guide bawak agak ngebut tapi saya sudah
tidak sadar, habis makan saya kekenyangan tidur, karena sejak minum kopi
semalaman tidur tidak nyenyak...
Lokasi ke enam : Bandara
Sayonara Sayonara sampai
berjumpa lagi ..... sedih sekali liburan 3 hari ini terasa begitu cepat....dan
delay, sepertinya belitung masih enggan kami pergi dari nya... akhirnya pesawat
takeoff jam 18.00 dari jadwal seharusnya 16.25... alhamdullilah sampai di
jakarta tepat waktu, dan naik taxi sampai rumah sekitar pukul 20.30. Liburan
usai, semangat cari uang lagi, kita cari pengalam seru lainnya next target Aceh
!!!! Bismillah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar