Membaca buku “Generation M” kembali membuat
saya mengingat sebuah pertanyaan, saat akan mengikuti Kaderisasi Kepemimpinan
Tingkat Nasional Tahun 2013 silam. Ketika itu, ada beberapa pertanyaan yang
harus saya jawab untuk dapat menjadi peserta dalam kegiatan, cukup mendebarkan,
mampu menjawab maka saya akan lulus atau gagal maka pulang ke Lampung dengan
membawa malu. Salah satu pertanyaan yang menjebak adalah Apakah Islam yang mengikuti Dunia Modern atau Dunia Modern yang
mengikuti Islam ? Pertanyaan tersebut terjawab melalui buku yang ditulis
oleh Shelina Janmohamed.
Buku “Generation M” memberikan gambaran
tentang bagaimana generasi M menjalani kehidupan, sebagai generasi yang tumbuh
dalam modernitas. Mereka yang disebut sebagai Generasi M memiliki karakteristik
yang multilingual, multicultural, dan sangat dekat
dengan megamarket global. Meskipun hidup dalam modernitas toh generasi M terbukti mampu
mempertahankan keimanan. Hal ini menunjukan bahwa sebenarnya Tidak
ada yang saling mengikuti, Islam tidak mengikuti Modernitas, begitu juga dengan
Modernitas tidak mengikuti islam.
Islam telah mengatur segala sesuatunya, bahkan jauh sebelum istilah
modernitas itu hadir dibelahan dunia ini. Islam
sebagai agama rahmatan lil alamin.
Terbukti dengan
berbagai statemen yang di kemukakan Generasi M khususnya tentang hal yang
selama ini di cap hitam kepada muslim. Islam selama ini dianggap tidak adil
terhadap perempuan. Cap hitam secara langsung dilekatkan kepada Wanita Muslim
sebagai kelompok tertinggal dan dibuat tidak setara karena harus selalu patuh. Dalam
buku ini, Generasi M dengan tegas menyatakan bahwa Kekuatan dan Energi
perjuangan yang Wanita Muslim lakukan selama ini demi keadilan, representasi
yang adil, kesetaraan justru berasal dari Keimanan yang meraka anut.
Sedikit menyampaikan
opini pribadi, saya berkeyakinan penuh bahwa Islam tidak pernah menganggap
perempuan lebih dibawah laki-laki. Meskipun keseteraan gender tidak ada karena
adanya perbedaan kodrat yang diberikan, tetapi di mata Tuhan hanya keimanan dan
ketaqwaan yang membedakan. Hal tersebut
secara tegas dalam Al-Quran Al-Hujarat/49:13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami
ciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar