Usai juga liburan ke negeri orang, dan kembali ke Indonesia,
sempat menginap semalam di hotel dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
Tangerang, Banteng. Ke esokan harinya yaitu Enam November, usai sarapan pagi,
segera menuju Terminal keberangkatan menuju Sang Bumi Ruwa Jurai. Sampai
dirumah bada dzuhur, ternyata Ibunda tercinta sudah menunggu, juga sanak
saudara
sedang kumpul, karena memang beberapa waktu belakangan, kondisi nenekku
sedang tidak sehat, bahkan dia pun tidak lagi mengenali saat aku datang
menghampirinya. Sebenarnya, aku sudah ingin menjenguk, sebelum berangkat ke
negeri orang, tetapi keluarga tidak mengizinkan, karena takut aku malah
kelelahan jika harus hilir mudik Lampung-Jakarta. Singkat cerita, ke esokan
harinya aku sudah memulai aktivitas kerja di daerah pemilihan atasanku, seperti
biasa, dari desa ke desa, dari sekolah ke sekolah berkeliling, hingga akhirnya
dapat jeda sehari ditanggal Dua Belas November. Tetapi ternyata hari tersebut, aku
harus mengikuti breafing kelas inspirasi Lampung. Meskipun bukan kali pertama
mengikuti kegiatan ini, tapi aku masih tertib mengikuti breafing sebab aku
ingin bertemu dengan fasilitator yang sepertinya belum tau nomorku hingga
breafing Zzzz.Kemungkinan besar, saat registrasi di internet, aku salah
memasukan nomor handphone. Akhirnya breafing itu di mulai, sebelum mulai aku
langsung protes dengan fasilitatorku, kenapa nomorku belum juga dihubungi,
padahal aku sudah membalas emailnya. Bukannya dapat jawaban, dia pasar wajah
bingung dan agak datar, kesal juga waktu itu, tapi sepertinya dia agak takut
dengan cara bicaraku hahahaha
Usai percakapan singkat tersebut, akhirnya kami breafing di
ruangan lain, dan akhirnya akupun masuk group Kelas Inspirasi Kelompok Empat.
Kami pun berkenalan, ternyata nama kakak fasilitator yang tampangnya datar saat
jawab pertanyaanku itu Mezan, nampaknya dia agak kikuk dan bingung karena harus
sendiri menjadi fasilitator kami. Saat breafing baru sedikit yang hadir yaitu
Kak Kiki, Anggi, Kak Habib, Khadafi, Kak Fahmah, dan tentu saja diriku. Kami
berenam didampingi fasil yang awalnya aku sebut dia, wajah tak ber ekpresi T.T
setelah beberapa saat berdiskusi, tiba-tiba salah seorang panitia muncul dengan
membawa seorang anak gadis, dia berteriak “Apa kalian kehilangan Vio?”, aku pun
hanya tersenyum, karena aku belum tau kalau ada anggota tim bernama Vio. Si
kakak Fasil, berkata iyaa benar, dia kelompok kami, dan kamipun kembali
berkenalan hingga selesai diskusi konsep dan sebagainya untuk hari inspirasi.
Kamipun menunjuk Khadafi sebagai ketua tim, dan memutuskan akan melakukan
survey hari jumat, tetapi aku menyatakan tidak ikut.
Usai breafing kamipun berfoto bersama, ya ampun kaku banget
vrooh kek kanebo kering tuh ekspresi anak-anak kelompok Empat ini pertama kali
ketemu. Kriuuuk hahaha
Selanjutnya, kami intens komunikasi melalui group whatapps
untuk share berbagai konsep, dan ternyata makin ramai itu group, senang rasanya
tau ramai. Kemudian seperti ladang sawah Pringsewu tersiram hujan coklat, yang
tadinya semangat mak ini mak itu, mundur satu satu dari kelompok karena tidak
bisa ikut hari inspirasi. Ekspresi muka datarpun aku kirim, sangking gergetnya,
bukannya apa, itu yang ngatur-ngatur mak ana mak ini, tiba-tiba mundur gitu
aja, untung aja kakak fasil itu menerangkan bahwa kesepakatan breafing yang di
pakai... Good Job kakak fasil... Hari demi hari berjalan, aku memantau isi group,
semakin mendekati hari H, terlihat semakin semangat kendati yang mak ana mak
ini tadi mundur. Jumat tanggal Delapan Belas, akhirnya mereka survey dan
kembali share hasilnya, mulai terlihat kompak, dan sehari sebelum inspirasi
kami dijadwalkan untuk kumpul, apa boleh buat, karena ngisi kajian sampai malam
jadi gak ikutan deh makan malam dengan mereka.
Hari inspirasi itupun tiba, pagi-pagi sekali aku sudah siap
berangkat, janjian untuk ketemuan di kopitiam, dan aku diantar dari rumah
sampai kopitiam satu orangpun tidak ada. Ternyata mereka ada yang sudah duluan
ke sekolah, dan untungnya Kak Vio dan KaK Kiki berbaik hati menawari tumpangan,
alhamdullilah yaa rejeki anak sholeh :D tapi sebelum mereka datang, aku sempat
melihat, ada dua orang anak laki-laki sebayaku naik motor sampai didepan
kopitiam, mereka seperti kebingungan cari jalan, karena tampang keduanya seram,
aku memutuskan untuk tidak menegur, dan melihat mereka dengan tatapan sinis.
Tidak akan aku tebarkan senyum sedikitpun, ini daerah masih sepi, mana tau itu
berdua kawanan begal, jadi aku buang muka saja ketika mereka melirik balik.
Kurang lebih sekitar lima menitan, moment aneh bersama dua laki-laki tak
dikenal itu terjadi, dan akhirnya mereka pergi. Aku bernafas lega, melihat
mereka sudah tidak ada didekatku. Karena belum ada tanda kedatangan Kak Vio
maupun Kak Kiki, aku memutuskan untuk membeli Air mineral dan permen karet.
Tidak lama kemudian, akhirnya kak vio datang dan kami langsung meluncur ke
sekolah. Sampai di halaman depan sekolah, sudah ada si Anggi, Kak Habib, serta
dua orang baru yaitu Kak Ade dan Kak Tuti mereka dari tanah sriwijaya
Palembang. Kami saling sapa, dan bersalaman, tetapi kemudian aku kembali
terkejut melihat dua anak laki-laki yang tadi. Aku langsung terhentak, “Kalian
? yang tadi didepan kopitiam kan?” tanyaku menyelidik. “Owalah, jadi mbak
kelompok ini juga” ujar salah seorang diantara mereka, dan satunya lagi
menimpali, “Sinis banget kita kira bukan anak KI” katanya. Aku jawab dengan
santai, “Gua kira kalian begal, jadikan gua gamau negor juga”. Kemudian Kak
Mezan datang dan mengajak masuk ke arena sekolah, tidak lama kemudian kak fahma
pun hadir.
Kami mulai kegiatan dengan upacara, begitu khidmat tetapi
ada moment lucu juga, karena kak fahmah menggunakan drone saat upacara, jadi
anak-anak tersebut tidak fokus ketika hormat dengan bendera. Usai upacara, kami
kembali membentuk formasi, dan berkenal, dan ini adalah moment akhirnya gua
tau, siapa nama dua orang laki-laki tadi, ternyata namanya Sandi dan Toge.
Kamipun memulai hari ini dengan menari pinguin bersama, dan aku berdua dengan
kak habib berada di barisan terdepan memimpin senam pinguin.
Usai senam dan berkenalan secara umum, kami masuk ke kelas
masing-masing mulai menginspirasi, berbagai cara dilakukan untuk menarik
perhatian adik-adik itu. Mereka sangat lucu dan menggemaskan, dan jika saat KI
Bali aku tidak benari menjadi tokoh, maka kali ini aku mencoba masuk ke dunia
anak-anak menjadi se ekor rabbit bertopeng. Bukan tanpa alasan penggunaan
kostum ini, bahkan pakai diskusi panjang, dan disini juga gua mau bilang
makasih banyak sama kak Yunira dan Kak Anggi (Ex. Pimred Detak Aceh) yang udah
diajak diskusi sampek pusing gara-gara kostum. Makna dari kostum kelinci itu,
telinga itu mewakili fungsi tenaga ahli DPR RI yang bertugas membantu anggota
DPR RI, menyerap aspirasi masyarakat dan membantu memperjuangkannya. Topeng
adalah simbol kesamaan di depan hukum dan persamaan hak warganegara, karena
misiku agar anak-anak ini mau bermimpi dan memiliki kepercayaan diri, dari
manapun mereka berasal, mereka harus bermimpi tinggi.
Usai kegiatan, kami makan bersama di ruang guru. Awalnya mau
langsung ke lokasi evaluasi di LPMP, ternyata hujan deras menahan kami semua
disana. Akhirnya, suasana makin mencair, modus-modus jitu dilancarkan oleh
Sandi ke Anggi. Saling melempar lulucon pun terjadi, hingga kami pun datang ke
lokasi evaluasi, saat kelompok lain sudah pada bubar. Hahaha
Memang yaa, betapa kagetnya aku. Saat sampai di ruang
panitia, aku melihat kawan lama yang dulu pernah sama-sama ikut Youth on Action
Lampung. Waaaah aku bertemu dengan kawan lamaku, dulu dia sempat studi di UIN
Malang, akhirnya bertemu disini, namanya Kak Etika. Panitia meminta kesan kami
setelah menjalankan kelas inspirasi, dan mewakili kawan-kawan satu kelompok,
hanya satu kata terlontar : BAHAGIA. Kami begitu bahagia dengan hari ini, kami
sangat terinspirasi, kami juga bangga bisa menjadi bagian dari orang-orang yang
turut merawat generasi muda Indonesia. Sedikit gombal, aku juga bilang “Namun
ada hal yang tidak aku sukai, mengapa setiap ada pertemuan harus ada perpisahan”
hahaha gak lucu lewaat...
Usai evaluasi, karena hari sudah sore kami pun berfoto, dan
aku agak bingung dengan atribut bertulisan MENANTU IDAMAN. Aku baru faham
ternyata itu jargon KI Lampung setelah kembali ke Jakarta. Relawan ini disebut
menantu idaman, karena untuk anak yang tidak dikenal saja mau berbagi, apalagi
berbagi kasih untuk keluarga sendiri, jadi idaman sekali yes.
Sampai sekarang, komunikasi kelompok empat terus terjalin
dalam group. Setiap hari ada saja topik yang dibahas, mulai dari isu pilkada
sampai isu nikah. Semoga terus solid yaa kitanya. Semoga persahabatan ini adalah
persahabatan dunia dan akhirat. Senang bisa baca nasehat-nasehat kalian di
group.
Buat kakak Fasil Mezan, terima kasih loh, sudah jadi fasil
yang baik, meskipun awalnya gua kira lo itu manusia tanpa ekspresi kak. Ternyata
sangat baik.
Buat Kakak Vio, terima kasih loh sharingnya soal bagaimana
kinerja PTS khususnya UBL memfasilitasi generasi calon penerus bangsa untuk
bisa selesai kuliah. Akan selalu gua ingat, untuk masukannya terkait beasiswa
biaya hidup. Semoga cita-citanya jadi istri pejabat terwujud, kita jangan slek
yes, kalau laki kita nanti beda warna hahaha
Buat Kak Kiki, terimakasih loh share pengalamannya keliling
dunia. Keren banget, kapan-kapan ajak kita yaa... Ketegasan dan ke calm an mu,
kadang buat ku takut, tapi cara mu mengayomi buat aku salut :D
Buat Anggi, emang yaa... dunia ini sempit, mana gua tau,
kalau lo ini adalah temen deket nya sahabat kentel gua nggi. Semoga segera
ketemu oppa-oppa yg cocok yaa, tapi kalau gak ketemu juga, si sandi itu baik
kok nggi :D
Buat Kak Ade, bu guruuuu kesayangan murid-murid, keep
istiqomah menjaga kejombloan dan tidak akan pacarannya sampai akad. Semoga segera
ketemu yang se visi ya kakak.
Buat kak tuti, yang meriang karena kakak ustad... inget
pesen kak kiki, segera putuskan... ikhsin pergi, atau ikhsin buat nerima. Asik kondangan
ke Palembang
Buat Kak Habib, duh kak habib ini masya allah banget emang
kebapakan banget loh... semoga apa yang diharapkan segera terwujud kak
Buat kak Fahmah, please kak, jangan tegang-tegang dong kayak
arus listrik wkwkwk gua jadi takut mau becandain. Tapi luar biasa loh, masih
muda sudah menikah, dan meskpun harus dinas luar kota masih menyempatkan untuk
hadir di kelas inspirasi.
Buat Sandi, gua seneng liat lo ketawa san, kek gak punya
dosa dan gk punya beban hidup. Soal si anggi, sebelum janur kuning melengkung,
sah buat nikung...
Buat toga, duh dek... gua penasaran sama lo ini, kok lo
tiba-tiba aja gitu hilang dari peradaban. Gua bakalan nyariin lo keknya, gua
masih penasaran sama lo dek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar