Riwayat Pekerjaan

Rabu, 09 Juli 2014

Perbedaan hasil survey QC bukan pertama kali

Masih pengen nulis soal pilpres 2014 karena hal ini menurut gua penting, sebab berbicara tentang sejarah, yang kelak akan jadi pembelajaran buat generasi selanjutnya, dipostingan sebelumnya, gua sempet bilang kalau hasil hitung cepat beberapa lembaga berbeda dan baru tahun ini terjadi, tapi ternyata gua salah, jadi gua mau coba kasih tau beberapa hasil penelusuran gua waktu pilpres yang sudah terjadi di 2004. Monggo disimak ?


Faktanya pada pemilu tahun 2004, pada pilpres putaran kedua, saat SBY dan Mega bertarung perebutkan RI-1, hasil hitung cepat juga berbeda, ada beberapa lembaga unggulkan SBY tetapi ada lembaga unggulkan Mega. Coba baca dua berita berikut, 1) SBY presiden baru Indonesia
2) Mega ungguli SBY
Jadi kalau dilihat seperti ini, dan melihat sejarah, hasil hitung cepat tidak mutlak bisa dipercaya, dan memang hanya prediksi, meskipun dibilang margin error nya sangat kecil.
Bahkan meteri olah raga kita sekarang yang sebenernya lebih banyak ngurus IT ketimbang manusia yang berolah raga, pernah bilang QC bikin hasil KPU kurang dilihat masyarakat bahkan dibilang mengancam. Nih buktinya => Hasil QC ancam IT KPU

Mengapa 2004 hasil hitung cepat yang berbeda tidak terlalu menghebohkan seperti sekarang? Jelas Perbedaanya, saat pemilu 2004 lalu itu propaganda media tidak terlalu terlihat, sedangkan di 2014 sangat terlihat jelas bahwa pemilik media menggunakan kekuasaanya untuk menjadikan medianya sebagai kendaraan politik mereka. MNC in the genk yang dimiliki HT, satu TV dan TVAN milik boss sidoarjo dan Tv Metro milik si bewok, dan bahkan media yg biasanya filmnya kalo gak FTV ya sinetron alay, dan tv yg isinya naga terbang jelas-jelas berpihak. Belum lagi media cetak, dan online, tergantung siapa yang punya.

Seharusnya media tidak demikian, memang benar sih, media itu independen bukan netral, saya juga gak sepakat kalau media itu netral, karena media itu harus berpihak, tapi pada kepentingan khalayak umum, bukan pada pemegang saham secara umum. Hehe

Jadi inti tulisan saya ini, saya mau bilang kalau jangan sampai negara kita tercinta ini jadi gak damai karena hasil hitung cepat, kita tunggu hitung manualnya KPU tanggal 22 Juli 2014. Kita harus legowo menerima siapapun yang akan menang nantinya. Kita bantu dan awasi kinerjanya buat Indonesia lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar