Awal Juni lalu, aku
sudah lupa tanggal pastinya berapa, tetapi yang jelas aku begitu mendapat email
tersebut langsung tertarik dan menghubungi pemum serta kru pilar yang lain agar
ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kerjakan semua syarat-syaratnya, kemudian
aku kirim, dan akhirnya aku sadar jika pelatihan itu bertepatan dengan ujian
akhir semester. Aku sempat ingin tidak jadi karena ragu bisa memperoleh izin
dari dosen, apa lagi tanggal 16 hingga 19 aku harus mengikuti Kuliah Kunjung
Lapangan (KKL) belum lagi program kerja Pilar mengadakan PJMTD, campur baur
pikiran.
Tetapi semua dilewati satu persatu, PJMTD berhasil dilaksanakan dengan baik, meskipun di hari pertama pelaksanaan PJMTD pagi harinya aku mengalami kecelakaan, yang menyebabkan kaki dan tangan bagian kanan ku cidera ringan.
Tetapi semua dilewati satu persatu, PJMTD berhasil dilaksanakan dengan baik, meskipun di hari pertama pelaksanaan PJMTD pagi harinya aku mengalami kecelakaan, yang menyebabkan kaki dan tangan bagian kanan ku cidera ringan.
Tetapi di hari pertama dilaksanakan PJMTD aku masih memaksakan diri untuk jadi
Master of Training dengan menahan sakit, hari pertama dilewati dengan baik
kemudian, begitu juga dengan hari kedua PJMTD Pilar. Semua peserta yang berasal
dari berbagai lembaga pers mahasiswa Se-Provinsi Lampung berkumpul menjadi satu
dalam acara PJMTD.
KKL juga dilalui dengan penuh dinamika panjang, silahkan baca cerita lengkap tentang KKL, dipostingan sebelumnya :)
Kembali lagi dengan ceritaku tentang PJTL di kota Pempek Palembang. Setelah
semua izin sudah ditangan, aku berangkat ke kota Palembang dengan kerata api
ekspress di malam hari, aku bersama dengan seorang peserta dari Teknokra Unila,
kak Burhan namanya. Kami berdua tiba di Palembang pagi hari dan menunggu
panitia sekitar 30 menit. Dengan menggunakan kendaraan pribadi yang disediakan
panitia, kami menuju lokasi pelatihan :) ternyata kami peserta yang paling dulu
sampai, maklumlah Palembang-Lampung bisa dibilang bersaudara, karena kedekatannya
secara geografis maupun dari segi budaya. Karena menurut sejarah, Lampung
merupakan bagian dari Sumatera bagian selatan. Bahkan Universitas Lampung
duluan merupakan Unsri cabang Bandarlampung, sebelum akhirnya menjadi
Universitas Lampung.
Sesampainya disana, aku langsung menuju kamar, kemudian mandi dan merapihkan barang-barang. Kemudian turun, dan makan bersama panitia, di warung tak jauh dari lokasi. Jujur, aku sangat berharap, ketika itu aku bertemu dengan nasi :D ternyata yaa... Benar aku bertemu pempek :) meskipun aku keturunan palembang asli, aku lahir dan besar di Lampung, jadi aku kurang terbiasa juga harus sarapan dengan cuka... Cuma lumayanlah dari pada enggak hehehe
Tiba-tiba blackberry-ku berbunyi, ada BBM dari teman LPM dari Padang, yang menyampaikan bahwa mereka sudah tiba di lokasi. Aku pun bertemu dengan teman lamaku, yang aku temui saat PJTL di Lampung. Hari semakin sore, peserta dari Aceh, Medan, Padang, Bengkul dan kota lain semakin ramai. Kami saling berkenalan, bahkan langsung akrab :D
Padahal baru sebentar, tapi kami sudah heboh dengan sendiri, yaa inilah yang
aku tau, tentang aktivis pers mahasiswa, heboh, seru, mudah akrab, tapi tetapi
cerdas dan kritis :) sangat senang bisa bertemu dengan mereka :D
KKL juga dilalui dengan penuh dinamika panjang, silahkan baca cerita lengkap tentang KKL, dipostingan sebelumnya :)
Stadion Sriwijaya |
Sesampainya disana, aku langsung menuju kamar, kemudian mandi dan merapihkan barang-barang. Kemudian turun, dan makan bersama panitia, di warung tak jauh dari lokasi. Jujur, aku sangat berharap, ketika itu aku bertemu dengan nasi :D ternyata yaa... Benar aku bertemu pempek :) meskipun aku keturunan palembang asli, aku lahir dan besar di Lampung, jadi aku kurang terbiasa juga harus sarapan dengan cuka... Cuma lumayanlah dari pada enggak hehehe
Tiba-tiba blackberry-ku berbunyi, ada BBM dari teman LPM dari Padang, yang menyampaikan bahwa mereka sudah tiba di lokasi. Aku pun bertemu dengan teman lamaku, yang aku temui saat PJTL di Lampung. Hari semakin sore, peserta dari Aceh, Medan, Padang, Bengkul dan kota lain semakin ramai. Kami saling berkenalan, bahkan langsung akrab :D
kantor Gubernur Sumatra Selatan |
Hari demi hari kami
lewati bersama, menimba ilmu bersama dikota pempek hingga tiba waktu field trip
kota Palembang. Sangat mengesankan bisa liputan bersama teman-teman Pers
Mahasiswa Se-Indonesia, kami mengunjungi berbagai tempat wisata di kota
Palembang. Seharian field trip tapi rasa capek dan lelah tidak terasa, semua
nya terasa menyenangkan.
Pada malam hari nya,
kami tidak lagi ditempat karantina, melainkan dirumah salah seorang Kru Gelora
Sriwijaya, kami mengadakan acara penutupan disana. Selagi menunggu acara
penutupan, ada kejadian seru gara-gara ATM. Aku terlalu percaya dengan cukup
membawa ATM masih bisa hidup nyaman, tapi anggapanku salah ketika hal yang
tidak terduga terjadi. Aku diajak oleh salah seorang Kru Media Sriwijaya, yang
kebetulan pula dia adalah seorang kader sama sepertiku, sebut saja YURI. Dia
mengatakan ATM tidak terlalu jauh, jadi kami menggunakan kaki untuk menuju ATM,
tapi siapa sangka, perhitungan kami salah, ATM yang kami kunjungi semuanya eror
-____- dan saat malam itu aku tidak membawa uang kas sepeserpun, cukup konyol
kejadian malam itu, tapi seru juga, bisa keliling kota Palembang tanpa sengaja
karena nyari ATM.
Keesokan harinya
harusnya aku pulang ke Lampung, karena aku sudah meninggalkan UAS semester 4
ini sebanyak 3 mata kuliah. Tapi apa boleh buat aku tidak dapat juga tiket
hingga sore hari. Pelajaran berharga, kalau pergi jauh apa lagi sendirian,
harus pesen tiket pulang pergi biar aman.
Tapi PJTL ini
memberikan kesan yang luar biasa, terutama sharing pengalaman dengan
teman-teman pers se-Indonesia. Kangen Kalian L Maaf beribu maaf baru sempet posting hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar